Blogroll

Senin, 11 Juni 2012


Perubahan yang terjadi dalam masyarakat jelas akan mengakibatkan konflik-konflik dalam masyarakat. Cobalah amati lingkungan sekitarmu, adakah konflik yang ditimbulkan akibat perubahan sosial? Pada dasarnya konflik-konflik dan ketegangan social yang ditimbulkan oleh perubahan sosial jika terus-menerus dibiarkan akan membawa proses disintegrasi. Disintegrasi adalah suatu keadaan di mana orang-orang di dalam masyarakat tidak dapat lagi menjalin kerukunan dan kebersamaan, melainkan saling bertikai dan saling menghancurkan sehingga terjadi perpecahan dalam kehidupan sosial. Adapun ciri-ciri terjadinya disintegrasi di suatu masyarakat antara lain:
  1. Ketidaksamaan tujuan antara anggota suatu kelompok sehingga tidak ada keterpaduan.
  2. Sebagian besar anggota kelompok tidak mematuhi norma-norma yang berlaku.
  3. Menurunnya wibawa tokoh-tokoh pemimpin kelompok.
  4. Kurang berfungsinya sanksi sebagaimana mestinya.
Di dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat, banyak terjadi masalah sosial yang muncul sebagai perwujudan dari gejala disintegrasi. Seperti, banyaknya cekcok antaranggota keluarga, sengketa antarkelompok masyarakat, konflik antaretnis maupun gejala separatisme. Kesemua contoh tersebut merupakan masalah sosial yang dapat mengarah pada munculnya disorganisasi sosial sebagai akibat perubahan sosial. Secara umum terdapat beberapa bentuk disintegrasi dalam masyarakat antara lain:
  • Pergolakan Daerah
Pergolakan daerah merupakan suatu proses pergolakan yang terjadi di daerah. Biasanya pergolakan ini timbul karena membela kepentingan daerah yang berkaitan dengan latar belakang ekonomi, politik, kesenjangan sosial, ketidakadilan, etnis, agama, dan lain-lain. Misalnya terjadinya kerusuhan-kerusuhan di daerah, gerakan separatisme, dan lain-lain.
  • Aksi Protes dan Demonstrasi
Aksi protes biasanya muncul dikarenakan ketidakpuasan masyarakat terhadap cara kerja sebuah instansi. Tidak dapat dimungkiri dalam aksi ini orang-orang melakukan tindakan destruktif sebagai ungkapan rasa kekecewaan mereka. Akibat aksi ini dapat memunculkan kondisi disintegrasi bangsa. Misalnya aksi protes mahasiswa menuntut transparansi kinerja pemerintah aksi protes buruh menuntut kenaikan upah.
  • Kriminalitas
Kriminalitas merupakan jenis perilaku menyimpang dari norma-norma sosial masyarakat yang biasanya merugikan orang lain.
Contoh: perampokan, pembunuhan, pencurian dengan kekerasan, dan lain-lain.
  • Prostitusi atau Pelacuran
Menurut Soerjono Soekanto, prostitusi sebagai suatu pekerjaan yang bersifat menyerahkan diri kepada umum untuk melakukan perbuatan seksual dengan imbalan upah. Bentuk disintegrasi ini biasanya merebak di kota-kota besar, daerah-daerah pariwisata, dan lain-lain.
  • Kenakalan Remaja
Adanya kenakalan remaja disebabkan fungsi keluarga yang kurang berperan dalam pengawasan anak. Menurut Fuad Hasan, kenakalan remaja sebagai perbuatan antisosial yang dilakukan oleh seorang remaja yang apabila dilakukan oleh orang dewasa diartikan tindak kejahatan. Tindakan ini mampu menimbulkan keresahan masyarakat yang akhirnya mendorong terjadinya disintegrasi bangsa. Contoh: perkelahian, kebut-kebutan, membolos, dan lain-lain.


Upaya Menanggulangi Disintegrasi Bangsa
Indonesia sebagai negara kesatuan pada dasarnya mengandung potensi kerawanan akibat keanekaragaman suku bangsa, bahasa, agama, ras, dan etnis golongan. Hal tersebut merupakan faktor yang berpengaruh terhadap potensi timbulnya konflik sosial. Dengan semakin marak dan meluasnya konflik yang terjadi merupakan pertanda menurunnya rasa
nasionalisme di dalam masyarakat.

Kondisi ini dapat terlihat dengan meningkatnya konflik yang bernuansa sara, serta munculnya gerakan-gerakan yang ingin memisahkan diri dari NKRI akibat dari ketidakpuasan dan perbedaan kepentingan. Apabila kondisi ini tidak diatasi dengan baik akhirnya akan berdampak pada disintegrasi bangsa.

Oleh karena itu, diperlukan upaya mengatasi disintegrasi bangsa. Adapun strategi dan cara yang digunakan dalam menanggulangi disintegrasi bangsa antara lain:
  • Menanamkan nilai-nilai Pancasila, jiwa sebangsa dan setanah air, dan rasa persaudaraan, agar tercipta kekuatan dan kebersamaan di kalangan rakyat Indonesia.
  • Menghilangkan kesempatan untuk berkembangnya primordialisme sempit pada setiap kebijaksanaan dan kegiatan agar tidak terjadi KKN.
  • Meningkatkan ketahanan rakyat dalam menghadapi usaha-usaha pemecahbelahan dari anasir luar dan kaki tangannya.
  • Penyebaran dan pemasyarakatan wawasan kebangsaan dan implementasi butir-butir Pancasila dalam rangka melestarikan dan menanamkan kesetiaan pada ideologi bangsa.
  • Menumpas setiap gerakan separatisme secara tegas dan tidak kenal kompromi.
  • Membentuk satuan sukarela yang terdiri atas unsur masyarakat, TNI dan Polri dalam memerangi separatis.
  • Melarang dengan melengkapi dasar dan aturan hukum setiap usaha untuk menggunakan kekuatan massa.

0 komentar:

Posting Komentar

Site search

    Blogger news

    Blogroll

    About