Blogroll

Rabu, 09 Mei 2012

MODUL DI

Posted by Unknown On 20.35 No comments

Daftar Isi



BAB I

DATABASE


NARASI

1.1 Pengenalan Basis Data

Menurut Turban, Aronson, and Liang (2005) data dan informasi didefinisikan sebagai berikut:
Ø  Data, merupakan sesuatu yang menyangkut barang, kejadian, aktivitas, dan transaksi yang telah tercatat, diklasifikasikan, dan disimpan namun belum memiliki makna. Data dapat berupa nilai numerik, alphanumerik, gambar, dan suara.
Ø  Informasi, adalah data yang telah dikelola dalam bentuk tertentu untuk memberikan makna atau arti bagi penerimanya.

Untuk lebih memahami mengenai definisi data dan informasi dapat dilihat pada gambar berikut:
Data dan Informasi
Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa data adalah koleksi fakta, dalam hal ini fakta mengenai suhu udara. Kemudian dari data tersebut agar dapat dipergunakan sesuai kebutuhan, diolah menjadi bentuk yang lebih berguna yaitu untuk suhu  -  adalah sangat dingin; suhu  -  adalah normal dan seterusnya. Dengan analogi tersebut dapat disimpulkan, data yang semula adalah kumpulan fakta kemudian diolah menjadi informasi yang dapat dipergunakan untuk mengetahui keadaan suhu udara.

Siklus Informasi
      Data dan informasi akan saling berkesinambungan sehingga membentuk suatu siklus yang disebut information cycle (siklus informasi).
      Data ditangkap oleh indera kemudian menjadi inputan dalam sebuah model untuk diubah menjadi informasi bagi penerimanya yang nantinya akan membantu pengambilan keputusan dan menjadi sebuah hasil tindakan.


Pentingnya Data dan Informasi
·         Data dan informasi sebagai sebuah aset penting perusahaan/organisasi.
·         Informasi yang benar dapat menjadikan suatu perusahaan/organisasi memperoleh margin untuk melakukan aksi.
·         Data dan informasi sebagai salah satu parameter kemajuan perusahaan/organisasi (maturity level).

Sistem Basis Data dan sistem File
Pada sebuah institusi, data merupakan salah satu hal yang sangat penting. Setiap bagian/divisi dari institusi memiliki data sendiri-sendiri. Tapi setiap bagian pun membutuhkan sebagian data dari bagian yang lain. Hal ini yang biasa dikenal sebagai “shared data”. Setiap divisi memiliki aplikasi sendiri-sendiri dalam melakukan manipulasi dan pengambilan data tersebut. Setiap aplikasi memiliki file-file dalam sistem operasi yang digunakan untuk menyimpan data-data. Seiring dengan berkembangnya institusi, bertambahnya bagian/divisi, bertambah pula data dan aplikasi yang digunakan. Bertambahnya aplikasi, bertambah pula file-file yang dibuat.
Gaya sistem pemrosesan-file tersebut menyebabkan setiap data disimpan dalam bentuk record dalam berbagai macam file, dan diperlukan aplikasi yang berbeda dalam melakukan pengambilan record dari, dan penambahan record ke dalam file. Hal ini berlaku pada masa sebelum adanya Sistem Basis Data (DBMS).

Perkembangan Database

1.2 Definisi Database

Ø Basis     : gudang/markas/tempat berkumpul/tempat bersarang
Ø Data      : representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu obyek (manusia, benda, kejadian, dll) yang disimpan dalam bentuk teks, angka, gambar, bunyi, simbol, atau kombinasinya
Ø Basis data : kumpulan data yang saling berhubungan yang diorganisasikan sedemikian rupa sehingga kelak dapat dimanfaatkan sedemikian rupa dan disimpan dalam media penyimpan elektronik

1.3 Tujuan Pemanfaatan Basis Data

1.      Kecepatan dan Kemudahan, yakni agar pengguna basis data dapat:
-          menyimpan data
-          melakukan perubahan/manipulasi terhadap data
-          menampilkan kembali data dengan lebih cepat dan mudah dibandingkan dengan cara biasa (baik manual ataupun elektronis).
2.      Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space)
Dengan basis data kita mampu melakukan penekanan jumlah redundansi (pengulangan) data, baik dengan menerapkan sejumlah
pengkodean atau dengan membuat relasi-relasi antara kelompok data yang saling berhubungan.
3.       Keakuratan (Accuracy)
Agar data sesuai dengan aturan dan batasan tertentu dengan cara memanfaatkan pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama dengan penerapan aturan/batasan (constraint) tipe data, domain data, keunikan data dsb.
4.      Ketersediaan (Availability)
Agar data bisa diakses oleh setiap pengguna yang membutuhkan, dengan penerapan teknologi jaringan serta melakukan pemindahan/penghapusan data yang sudah tidak digunakan / kadaluwarsa untuk menghemat ruang penyimpanan.
5.      Kelengkapan (Completeness)
Agar data yang dikelola senantiasa lengkap baik relatif terhadap kebutuhan pemakai maupun terhadap waktu, dengan melakukan penambahan baris-baris data ataupun melakukan perubahan struktur pada basis data; yakni dengan menambahkan field pada tabel atau menambah tabel baru.
6.      Keamanan (Security)
Agar data yang bersifat rahasia atau proses yang vital tidak jatuh ke orang / pengguna yang tidak berhak, yakni dengan penggunaan account (username dan password) serta menerapkan pembedaan hak akses setiap pengguna terhadap data yang bisa dibaca atau proses yang bisa dilakukan.
7.      Kebersamaan (Sharability)
Agar data yang dikelola oleh sistem mendukung lingkungan multiuser (banyak pemakai), dengan menjaga / menghindari munculnya problem baru seperti inkonsistensi data (karena terjadi perubahan data yang dilakukan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan) atau kondisi deadlock (karena ada banyak pemakai yang saling menunggu untuk menggunakan data).

1.4 Hirarki Data

Data diorganisasikan kedalam bentuk elemen data (field), rekaman (record), dan berkas (file). Definisi dari ketiganya adalah sebagai berikut:
Elemen data adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna.

Misalnya data siswa terdiri dari NIM, Nama, Alamat, Telepon atau Jenis Kelamin.
Rekaman merupakan gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Istilah lain dari rekaman adalah baris atau tupel.
Berkas adalah himpunan seluruh rekaman yang bertipe sama.

1.5 Sistem Basis Data

Gabungan antara basis data dan perangkat lunak SMBD (Sistem Manajemen Basis Data) termasuk di dalamnya program aplikasi yang dibuat dan bekerja dalam satu sistem disebut dengan Sistem Basis Data.


1.6 Sistem Manajemen Basis Data (SMB)/ (DBMS)

DBMS dapat diartikan sebagai program komputer yang digunakan untuk memasukkan, mengubah, menghapus, memodifikasi dan memperoleh data/informasi dengan praktis dan efisien.          
Keuntungan-keuntungan dalam penggunaan DBMS antara lain adalah:
a.    Pemusatan kontrol data
Dengan satu DBMS di bawah kontrol satu orang atau kekompok dapat menjamin terpeliharanya standar kualitas data dan keamanan batas penggunaannya serta  dapat menetralkan konflik yang terjadi dalam persyaratan data dan integritas data dapat terjaga.
b.   Pemakaian data bersama (Shared Data)
Informasi yang ada dalam basis data dapat digunakan lebih efektif dengan pemakaian beberapa user dengan kontrol data yang terjaga.
c.    Data yang bebas (independent)
Program aplikasi terpisah dengan data yang disimpan dalam komputer.
d.    Kemudahan dalam pembuatan program aplikasi baru
Pemakaian secara langsung. DBMS menyediakan interface yang memudahkan pengguna dalam mengolah data.
e.    Data yang berlebihan dapat dikontrol
Data yang dimasukkan dapat terjadi kerangkapan (redudant), untuk itu DBMS berfungsi untuk menurunkan tingkat redudancy dan pengelolaan proses pembaruan data.
f.    Pandangan user (user view)
Ada kemungkinan basis data yang diakses adalah sama, maka DBMS mampu mengatur interface yang berbeda dan disesuaikan dengan pemahaman tiap user terhadap basis data menurut kebutuhan.

§  Biaya
Kebutuhan untuk medapatkan perangkat lunak dan perangkat keras yang tepat cukup mahal, termasuk biaya pemeliharaan dan sumber daya manusia yang mengelola basis data tersebut.
§  Sangat kompleks
Sistem basis data lebih kompleks dibandingkan dengan proses berkas, sehingga dapat mudah terjadinya kesalahan dan semakin sulit dalam pemeliharaan data.
§  Resiko data yang terpusat
Data yang terpusat dalam satu lokasi dapat beresiko kehilangan data selama proses aplikasi.

1.7 Komponen DBMS

NARASI
Komponen-komponen pada sebuah sistem basis data antara lain:
·      Perangkat keras
·      Sistem operasi
·      Basis data
·      DBMS (Database Management System)
·      Pemakai
·      Aplikasi lain

Komponen DBMS

1.8 Arsitektur  DBMS

Arsitektur ini dikenal dengan nama arsitektur tiga skema (three-schema architecture) dimana fungsi ini untuk memisahkan antara basis data fisik dengan program aplikasi user. Skema-skema tersebut adalah sebagai berikut:
a.    Level internal
Level Internal merupakan skema internal yang memuat deskripsi struktur penyimpanan basis data dan menggunakan model data fisikal serta mendefinisikan secara detail penyimpanan data dalam basis data, serta jalur pengaksesan data.
b.   Level konseptual
Level Konseptual adalah skema yang memuat deskripsi struktur basis data secara keseluruhan untuk semua pemakai. Skema ini hanya memuat deskripsi tentang entitas, atribut, hubungan dan batasan, tanpa memuat deskripsi data secara detail.
c.    Level eksternal
Level eksternal merupakan skema eksternal (user view) yang mendefinisikan pandangan data terhadap sekelompok user (local view) dengan menyembunyikan data lain yang tidak diperlukan oleh kelompok user tersebut.

1.9 Klasifikasi DBMS

Klasifikasi ini terdiri dari model data hirarki, model data jaringan, model data relasional

1.9.1 Model Data Hirarki

Dalam model ini, data disusun menurut struktur pohon yang merupakan bentuk lain dari abstraksi data untuk basis data akademi. Pada puncak hirarki diesbut dengan akar (root). Tiap entitas tingkat atas (parent) mempunyai satu atau lebih sub-entitas (children) sehingga setiap entitas hanya boleh mempunyai satu induk, tetapi dapat mempunyai banyak anak.

Pada model data hirarki, hubungan antar entitas dinyatakan dalam satu-banyak (one to many) atau satu-satu (one to one). Dalam satu Universitas terdapat banyak Fakultas dan setiap Fakultas terdapat banyak Dosen atau banyak Mahasiswa, dan seterusnya. Tanda panah menunjukkan derajat keterhubungan “banyak”.

Untuk menampilkan semua mata kuliah pada Fakultas tertentu harus dilakukan dalam dua tahap. Yang pertama adalah menampilkan rekaman semua Dosen yang mengajar di Fakultas tersebut, kemudian baru mata kuliah yang dipegang oleh para Dosen. Dalam hal ini penampilan data terlihat kurang efisien, sebab menggunakan entitas perantara (dosen) yang harus ditampilkan juga. Dikarenakan kunci data yang digunakan untuk menghubungkan antar entitas diberi kode dalam struktur data, maka untuk jumlah entitas perantara yang sedikit masih dapat dikatakan efisien.

Kelemahan lain pada model data hirarki adalah tidak dapat melakukan pencarian data pada field. Misalnya dalam entitas mata ki\uliha tida pat ditampilkan hanya mata kuliah dengan jumlah SKS tertentu, sebab field “Jumlah SKS” bukan sebagai kunci data. Hal ini masih dapat dilakukan dengan mengubah struktur data dengan memberi hubungan khusus yang digunakan untuk mengubah struktur database. Kelebihan model ini adalah sangat mudah dipahami dan mudah dalam pembaharuan data.


1.9.2        Model data Jaringan

Dalam model ini setiap entitas dapat mempunyai banyak induk dan banyak anak. Pada gambar menunjukkan entitas mata kuliah mempunyai dua induk, yaitu langsung berhubungan dengan Fakultas dan Dosen.


Dalam model ini lebih sedikit terdapat data rangkap, namun lebih banyak terdapat hubungan antar entitas, sehingga akan menambah informasi hubungan yang harus disimpan dalam database. hal ini akan menambah volume dan kerumitan dalam penyimpanan berkas data.

1.9.3        Model data Relasional


Dalam model ini setiap field dapat dijadikan kunci data. Data rekaman disusun dari nilai yang berhubungan (record). Baris-baris ini akan membentuk tabel yang umunya tersimpan dalam satu berkas (file).


Dengan menggunakan model ini, pencarian field dari suatu tabel atau banyak tabel dapat dilakukan dengan cepat. Pencarian atribut yang berhubungan pada tabel yang berbeda dapat dilakukan dengan menghubungkan terlebih dahulu tabel-tabel tersebut dengan menggunakan atribut yang sama (joint operation).

Keuntungan yang didapat dengan menggunakan model ini adalah sebagai berikut
§  Model ini lebih luwes karena nilai data dalam tabel tidak ada pembatasan dalam berbagai proses pencarian data.
§  Model ini mempunyai latar belakang teori matematika.
§  Pengorganisasian model relasional sangat sederhana, sehingga mudah dipahami.
§  Basis data yang sama biasanya dapat disajikan dengan lebih sedikit terjadi data rangkap (redudancy data)

Sedangkan beberapa kelemahan model ini adalah :
§  Lebih sulit dalam implementasinya terutama untuk data dengan jumlah yang besar dan tingkat kompleksitasnya tinggi.
§  Proses pencarian informasi lebih lambat, karena beberapa tabel tidak dihubungkan secara fisik. Dalam manipulasi data yang menggunakan beberapa tabel akan memerlukan waktu yang lama, karena tabel-tabel harus dihubungkan terlebih dahulu.


NARASI
Klasifkasi berdasarkan lokasi penyimpanan data, yaitu DBMS terpusat dan DBMS terdistribusi. Dalam DBMS terpusat basis data disimpan dalam satu komputer media penyimpan sehingga pengguuna sistem mengakses data dari pusat. DBMS terdistribusi, basis data tersebar pada penyimpanan tiap terminal pengguna (client). Antar pengguna dapat mengakses data secara langsung tanpa perlu melalui pusat penyimpanan. DBMS ini memerlukan sistem kontrol yang rumit.

Klasifikasi berdasarkan tujuan DBMS digunakan yaitu tujuan umum (general purpose) dan tujuan khusus (special purpose). Untuk tujuan umum dapat digunakan untuk berbagai tujuan dengan memperlakukan data sama menurut penggunaannya contoh aplikasinya adalah DBASE, ORACLE, FOXBASE dan sebagainya. DBMS tujuan khusus dirancang dan digunakan untuk keperluan tertentu, se  bagai contoh pengelolaan data karyawan pada perusahaan Asuransi.

NARASI
Struktur relasi tersebut dapat terjadi beberapa masalah, misalnya jika guru Dadang mengganti nomor telepon maka tiga record yang terdapat guru Dadang diatas harus diganti juga. Untuk itu lebih baik jika struktur relasi diubah menjadi dua relasi seperti di bawah ini:


Dari relasi diatas akan pengubahan data hanya dilakukan pada relasi kedua.

Metadata
Penjelasan struktur dari suatu tabel disebut dengan metadata dan terkadang disebut dengan system tables. Bentuk dari metada dapat digambarkan seperti dibawah ini yang terdiri dua tabel. Tabel pertama berisi daftar tabel-tabel di dalam suatu database sedangkan tabel yang kedua berisi daftar kolom-kolom pada suatu tabel.



Indeks
Tipe database ini digunakan untuk meningkatkan kinerja dan akses suatu database. Terkadang tipe data ini disebut dengan overhead data, terdiri dari prinsip-prinsip indeks serta beberapa penggunaan struktur data link list. Di bawah ini contoh pengguanan dua buah indeks dari tabel Mahasiswa:


Indek tidak hanya digunakan untuk pengurutan, tetapi digunakan juga untuk mengakses cepat ke database terutama pencarian data. Apabila suatu tabel contuhnya tabel Mahasiswa, mengalami pengubahan data (penambahan/pengubahan/penghapusan) maka tabel indeks mengalami pengubahan juga.

Application Metadata
Application metadata digunakan untuk menyimpan struktur dan format dari user forms, report, queries dan komponen-komponen aplikasi lainnya.

Konsep Dasar Tabel
Tabel merupakan blok dasar yang paling umum digunakan dalam sistem basis data, atau disebut juga dengan relasi. Komponen tabel terdiri dari beberapa kolom yang ditandai dengan jenis atribut. Perpotongan antara baris dan kolom disebut nilai atribut. Tujuan penggunaan tabel adalah untuk menyederhanakan logika pandangan terhadap data. Beberapa kententuan-ketentuan dalam penyusunan sebuah tabel adalah sebagai berikut [Waliyanto2000]:
a.       Urutan baris diabaikan, sehingga pertukaran baris tidak berpengaruh pada isi informasi tabel.
b.      Urutan kolom diabaikan serta identifikasi kolom dibedakan dengan jenis atribut.
c.       Tiap perpotongan antara baris dan kolom berisi atribut tunggal
d.      Tiap baris dalam tabel harud dibedakan, sehingga tidak ada dua baris atau lebih dalam table mempunyai nilai atribut yang sama secara keseluruhan.

Tabel yang memenuhi ketentuan ini disebut dengan tabel normal, jika belum maka dilakukan proses normalisasi. Salah satu keuntungan menggunakan basis data adalah konsistensi data selalu terjaga denganmmenghindari adanya data rangkap (redudant data). Perbedaan antara data rangkap dan data duplikat adalah duplikasi data terjadi bila satu atribut mempunyai dua atau lebih nilai yang sama, sedangkan data rangkap adalah bila satu atribut mempunyai dua atau lebih nilai yang sama, namun bilai salah satu nilai dihapus, maka tidak ada informasi yang hilang, sehingga duplikasi data ini tidak perlu ada. Untuk lebih jelasnya lihat dua tabel berikut:




BAB II

ERD (Entity Relationship Diagram)


2.1 Pengenalan ERD

ERD merupakan notasi grafis dalam pemodelan data konseptual yang mendeskripsikan hubungan antara penyimpanan ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data. karena hal ini relatif kompleks. Dengan ERD kita dapat menguji model dengan mengabaikan proses yang dilakukan

2.2 Model Hubungan Antar Entitas (Entity Relationship-Model)

Model Entity Relationship adalah suatu penyajian data dengan menggunakan Entity dan Relationship. Model entity-relationship pertama kali diperkenalkan oleh Peter Chen pada tahun 1976. Dalam pemodelan ini dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
a. Memilih entitas-entitas yang akan disusun dalam basis data dan menentukan hubungan antar entitas yang telah dipilih.
b. Melengkapi atribut-atribut yang sesuai pada entitas dan hubungan sehingga diperoleh bentuk tabel normal penuh (ternormalisasi).
Elemen-elemen dalam model ER dapat digambarkan pada gambar diagram di bawah ini:


2.2.1 Entitas

Definisi entitas adalah objek yang dirasa penting di sistem tersebut, yg bisa berupa :
     Objek Konkrit
Contoh : Orang, Buku
     Objek Abstrak
Contoh : Jadwal, Pinjaman, Tabungan
Bambang adalah salah satu contoh dari entitas. Sedangkan bambang, susi, sumarno merupakan himpunan entitas orang. Dapat kita katakan bahwa Himpunan Entitas (Entity Set): Sekelompok entitas yang sejenis dan berada dalam lingkup yang sama. Kumpulan entitas orang dengan karakteristik mempunyai nim, prodi, dsb bisa kita katakan merupakan himpunan entitas mahasiwa. Entitas menunjuk kepada individu suatu objek sedangkan himpunan entitas menunjuk pada rumpun (family) dari individu tersebut.

Himpunan Entitas Mahasiswa

Sebuah entitas / himpunan entitas dapat di gambarkan / di notasikan dengan sebuah gambar persegi panjang. Berikut merupakan contoh entitas mahasiwa, jadwal dan pinjaman.

Contoh himpunan entitas


2.2.2        Relationship

Ø  Relationship adalah hubungan yang terjadi antara satu atau lebih entity
Ø  Relationship set adalah kumpulan relationship yang sejenis

0 komentar:

Posting Komentar

Site search

    Blogger news

    Blogroll

    About