Daftar Isi
BAB I
DATABASE
NARASI
1.1 Pengenalan Basis Data
Menurut Turban, Aronson, and
Liang (2005) data dan informasi didefinisikan sebagai berikut:
Ø Data, merupakan sesuatu yang
menyangkut barang, kejadian, aktivitas, dan transaksi yang telah tercatat,
diklasifikasikan, dan disimpan namun belum memiliki makna. Data dapat berupa
nilai numerik, alphanumerik, gambar, dan suara.
Ø Informasi, adalah data yang
telah dikelola dalam bentuk tertentu untuk memberikan makna atau arti bagi
penerimanya.
Untuk lebih memahami mengenai definisi data dan informasi
dapat dilihat pada gambar berikut:
Data dan Informasi
Pada gambar diatas dapat
dilihat bahwa data adalah koleksi fakta, dalam hal ini fakta mengenai suhu
udara. Kemudian dari data tersebut agar dapat dipergunakan sesuai kebutuhan,
diolah menjadi bentuk yang lebih berguna yaitu untuk suhu
-
adalah sangat dingin; suhu
-
adalah normal dan seterusnya. Dengan analogi
tersebut dapat disimpulkan, data yang semula adalah kumpulan fakta kemudian
diolah menjadi informasi yang dapat dipergunakan untuk mengetahui keadaan suhu
udara.
Siklus Informasi
• Data dan informasi akan
saling berkesinambungan sehingga membentuk suatu siklus yang disebut
information cycle (siklus informasi).
• Data ditangkap oleh indera
kemudian menjadi inputan dalam sebuah model untuk diubah menjadi informasi bagi
penerimanya yang nantinya akan membantu pengambilan keputusan dan menjadi
sebuah hasil tindakan.
Pentingnya Data dan Informasi
·
Data dan informasi sebagai sebuah aset
penting perusahaan/organisasi.
·
Informasi yang benar dapat menjadikan
suatu perusahaan/organisasi memperoleh margin
untuk melakukan aksi.
·
Data dan informasi sebagai salah satu
parameter kemajuan perusahaan/organisasi (maturity
level).
Sistem Basis Data dan sistem File
Pada sebuah institusi, data merupakan
salah satu hal yang sangat penting. Setiap bagian/divisi dari institusi
memiliki data sendiri-sendiri. Tapi setiap bagian pun membutuhkan sebagian data
dari bagian yang lain. Hal ini yang biasa dikenal sebagai “shared data”. Setiap divisi memiliki aplikasi sendiri-sendiri dalam
melakukan manipulasi dan pengambilan data tersebut. Setiap aplikasi memiliki file-file
dalam sistem operasi yang digunakan untuk menyimpan data-data. Seiring dengan
berkembangnya institusi, bertambahnya bagian/divisi, bertambah pula data dan
aplikasi yang digunakan. Bertambahnya aplikasi, bertambah pula file-file
yang dibuat.
Gaya sistem pemrosesan-file tersebut menyebabkan setiap data
disimpan dalam bentuk record dalam
berbagai macam file, dan diperlukan
aplikasi yang berbeda dalam melakukan pengambilan record dari, dan penambahan record
ke dalam file. Hal ini berlaku pada
masa sebelum adanya Sistem Basis Data (DBMS).
Perkembangan
Database
1.2 Definisi Database
Ø Basis : gudang/markas/tempat berkumpul/tempat bersarang
Ø Data : representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu obyek
(manusia, benda, kejadian, dll) yang disimpan dalam bentuk teks, angka, gambar,
bunyi, simbol, atau kombinasinya
Ø Basis
data :
kumpulan data yang saling berhubungan yang diorganisasikan sedemikian rupa
sehingga kelak dapat dimanfaatkan sedemikian rupa dan disimpan dalam media
penyimpan elektronik
1.3 Tujuan Pemanfaatan Basis
Data
1. Kecepatan
dan Kemudahan, yakni agar pengguna basis data dapat:
-
menyimpan data
-
melakukan perubahan/manipulasi
terhadap data
-
menampilkan kembali data dengan
lebih cepat dan mudah dibandingkan dengan cara biasa (baik manual ataupun
elektronis).
2.
Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space)
Dengan basis data kita mampu melakukan penekanan jumlah redundansi
(pengulangan) data, baik dengan menerapkan sejumlah
pengkodean atau dengan membuat relasi-relasi antara kelompok data
yang saling berhubungan.
3.
Keakuratan (Accuracy)
Agar data sesuai dengan aturan dan batasan tertentu dengan
cara memanfaatkan pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama dengan
penerapan aturan/batasan (constraint) tipe data, domain data, keunikan
data dsb.
4.
Ketersediaan (Availability)
Agar data bisa diakses oleh setiap pengguna yang membutuhkan,
dengan penerapan teknologi jaringan serta melakukan pemindahan/penghapusan data
yang sudah tidak digunakan / kadaluwarsa untuk menghemat ruang penyimpanan.
5.
Kelengkapan (Completeness)
Agar data yang dikelola senantiasa lengkap baik relatif
terhadap kebutuhan pemakai maupun terhadap waktu, dengan melakukan penambahan
baris-baris data ataupun melakukan perubahan struktur pada basis data; yakni
dengan menambahkan field pada tabel atau menambah tabel baru.
6.
Keamanan (Security)
Agar data yang bersifat rahasia atau proses yang vital tidak
jatuh ke orang / pengguna yang tidak berhak, yakni dengan penggunaan account
(username dan password) serta menerapkan pembedaan hak akses setiap pengguna
terhadap data yang bisa dibaca atau proses yang bisa dilakukan.
7.
Kebersamaan (Sharability)
Agar data yang dikelola oleh sistem mendukung lingkungan
multiuser (banyak pemakai), dengan menjaga / menghindari munculnya problem baru
seperti inkonsistensi
data (karena terjadi perubahan data yang dilakukan oleh beberapa user
dalam waktu yang bersamaan) atau kondisi deadlock (karena ada banyak pemakai yang saling menunggu untuk
menggunakan data).
1.4 Hirarki Data
Data diorganisasikan kedalam bentuk elemen data (field),
rekaman (record), dan berkas (file). Definisi dari ketiganya
adalah sebagai berikut:
Elemen data adalah satuan data terkecil
yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna.
Misalnya data siswa terdiri dari NIM, Nama, Alamat,
Telepon atau Jenis Kelamin.
Rekaman merupakan gabungan sejumlah
elemen data yang saling terkait. Istilah lain dari rekaman adalah baris atau
tupel.
Berkas adalah himpunan seluruh
rekaman yang bertipe sama.
1.5 Sistem Basis Data
Gabungan antara basis data dan perangkat lunak SMBD
(Sistem Manajemen Basis Data) termasuk di dalamnya program aplikasi yang dibuat
dan bekerja dalam satu sistem disebut dengan Sistem Basis Data.
1.6 Sistem Manajemen Basis
Data (SMB)/ (DBMS)
DBMS dapat diartikan sebagai program komputer yang
digunakan untuk memasukkan, mengubah, menghapus, memodifikasi dan memperoleh
data/informasi dengan praktis dan efisien.
Keuntungan-keuntungan
dalam penggunaan DBMS antara lain adalah:
a.
Pemusatan kontrol data
Dengan satu DBMS di bawah kontrol satu orang atau kekompok dapat menjamin
terpeliharanya standar kualitas data dan keamanan batas penggunaannya serta dapat menetralkan konflik yang terjadi dalam
persyaratan data dan integritas data dapat terjaga.
b.
Pemakaian data bersama (Shared Data)
Informasi yang ada dalam basis data dapat digunakan lebih efektif dengan
pemakaian beberapa user dengan kontrol data yang terjaga.
c.
Data yang bebas (independent)
Program aplikasi terpisah dengan data yang disimpan dalam komputer.
d.
Kemudahan dalam
pembuatan program aplikasi baru
Pemakaian secara langsung. DBMS menyediakan interface yang memudahkan
pengguna dalam mengolah data.
e.
Data yang berlebihan dapat dikontrol
Data yang dimasukkan dapat terjadi kerangkapan (redudant), untuk
itu DBMS berfungsi untuk menurunkan tingkat redudancy dan pengelolaan proses
pembaruan data.
f.
Pandangan user (user view)
Ada kemungkinan basis data yang diakses adalah sama, maka DBMS mampu
mengatur interface yang berbeda dan disesuaikan dengan pemahaman tiap user terhadap
basis data menurut kebutuhan.
§ Biaya
Kebutuhan untuk medapatkan perangkat lunak dan perangkat keras yang tepat
cukup mahal, termasuk biaya pemeliharaan dan sumber daya manusia yang mengelola
basis data tersebut.
§ Sangat kompleks
Sistem basis data lebih kompleks dibandingkan dengan proses berkas, sehingga
dapat mudah terjadinya kesalahan dan semakin sulit dalam pemeliharaan data.
§ Resiko data yang terpusat
Data yang terpusat dalam satu lokasi dapat beresiko kehilangan data selama
proses aplikasi.
1.7 Komponen DBMS
NARASI
Komponen-komponen pada sebuah sistem
basis data antara lain:
· Perangkat
keras
· Sistem
operasi
· Basis
data
· DBMS
(Database Management System)
· Pemakai
· Aplikasi
lain
Komponen DBMS
1.8
Arsitektur DBMS
Arsitektur ini dikenal dengan nama arsitektur tiga
skema (three-schema architecture) dimana fungsi ini untuk memisahkan
antara basis data fisik dengan program aplikasi user. Skema-skema tersebut
adalah sebagai berikut:
a.
Level internal
Level Internal merupakan
skema internal yang memuat deskripsi struktur penyimpanan basis data dan
menggunakan model data fisikal serta mendefinisikan secara detail penyimpanan data
dalam basis data, serta jalur pengaksesan data.
b.
Level konseptual
Level Konseptual
adalah skema yang memuat deskripsi struktur basis data secara keseluruhan untuk
semua pemakai. Skema ini hanya memuat deskripsi tentang entitas, atribut,
hubungan dan batasan, tanpa memuat deskripsi data secara detail.
c.
Level eksternal
Level eksternal merupakan
skema eksternal (user view) yang mendefinisikan pandangan data terhadap
sekelompok user (local view) dengan menyembunyikan data lain yang tidak
diperlukan oleh kelompok user tersebut.
1.9 Klasifikasi DBMS
Klasifikasi ini terdiri dari
model data hirarki, model data jaringan, model data relasional
1.9.1 Model Data Hirarki
Dalam model ini, data disusun menurut struktur pohon
yang merupakan bentuk lain dari abstraksi data untuk basis data akademi. Pada
puncak hirarki diesbut dengan akar (root). Tiap entitas tingkat atas (parent)
mempunyai satu atau lebih sub-entitas (children) sehingga setiap entitas
hanya boleh mempunyai satu induk, tetapi dapat mempunyai banyak anak.
Pada model data hirarki, hubungan antar entitas
dinyatakan dalam satu-banyak (one to many) atau satu-satu (one to one).
Dalam satu Universitas terdapat banyak Fakultas dan setiap Fakultas terdapat
banyak Dosen atau banyak Mahasiswa, dan seterusnya. Tanda panah menunjukkan
derajat keterhubungan “banyak”.
Untuk menampilkan semua mata kuliah pada Fakultas
tertentu harus dilakukan dalam dua tahap. Yang pertama adalah menampilkan
rekaman semua Dosen yang mengajar di Fakultas tersebut, kemudian baru mata
kuliah yang dipegang oleh para Dosen. Dalam hal ini penampilan data terlihat
kurang efisien, sebab menggunakan entitas perantara (dosen) yang harus
ditampilkan juga. Dikarenakan kunci data yang digunakan untuk menghubungkan
antar entitas diberi kode dalam struktur data, maka untuk jumlah entitas
perantara yang sedikit masih dapat dikatakan efisien.
Kelemahan lain pada model data hirarki adalah tidak
dapat melakukan pencarian data pada field. Misalnya dalam entitas mata ki\uliha
tida pat ditampilkan hanya mata kuliah dengan jumlah SKS tertentu, sebab field
“Jumlah SKS” bukan sebagai kunci data. Hal ini masih dapat dilakukan dengan
mengubah struktur data dengan memberi hubungan khusus yang digunakan untuk
mengubah struktur database. Kelebihan model ini adalah sangat mudah dipahami
dan mudah dalam pembaharuan data.
1.9.2
Model data Jaringan
Dalam model ini setiap entitas dapat mempunyai banyak induk dan banyak
anak. Pada gambar menunjukkan entitas mata kuliah mempunyai dua induk, yaitu
langsung berhubungan dengan Fakultas dan Dosen.
Dalam model ini lebih sedikit terdapat data rangkap, namun lebih banyak
terdapat hubungan antar entitas, sehingga akan menambah informasi hubungan yang
harus disimpan dalam database. hal ini akan menambah volume dan
kerumitan dalam penyimpanan berkas data.
1.9.3
Model data Relasional
Dalam model ini setiap field dapat dijadikan kunci data. Data rekaman
disusun dari nilai yang berhubungan (record). Baris-baris ini akan
membentuk tabel yang umunya tersimpan dalam satu berkas (file).
Dengan menggunakan model ini, pencarian field dari
suatu tabel atau banyak tabel dapat dilakukan dengan cepat. Pencarian atribut
yang berhubungan pada tabel yang berbeda dapat dilakukan dengan menghubungkan
terlebih dahulu tabel-tabel tersebut dengan menggunakan atribut yang sama (joint
operation).
Keuntungan yang didapat dengan menggunakan model ini
adalah sebagai berikut
§ Model ini lebih luwes karena
nilai data dalam tabel tidak ada pembatasan dalam berbagai proses pencarian
data.
§ Model ini mempunyai latar
belakang teori matematika.
§ Pengorganisasian model
relasional sangat sederhana, sehingga mudah dipahami.
§ Basis data yang sama
biasanya dapat disajikan dengan lebih sedikit terjadi data rangkap (redudancy
data)
Sedangkan beberapa kelemahan model ini adalah :
§ Lebih sulit dalam
implementasinya terutama untuk data dengan jumlah yang besar dan tingkat
kompleksitasnya tinggi.
§ Proses pencarian informasi
lebih lambat, karena beberapa tabel tidak dihubungkan secara fisik. Dalam
manipulasi data yang menggunakan beberapa tabel akan memerlukan waktu yang
lama, karena tabel-tabel harus dihubungkan terlebih dahulu.
NARASI
Klasifkasi
berdasarkan lokasi penyimpanan data, yaitu DBMS terpusat dan DBMS terdistribusi. Dalam
DBMS terpusat basis data disimpan dalam satu komputer media penyimpan sehingga
pengguuna sistem mengakses data dari pusat. DBMS terdistribusi, basis data
tersebar pada penyimpanan tiap terminal pengguna (client). Antar pengguna dapat
mengakses data secara langsung tanpa perlu melalui pusat penyimpanan. DBMS ini memerlukan
sistem kontrol yang rumit.
Klasifikasi
berdasarkan tujuan DBMS digunakan yaitu tujuan umum (general purpose) dan
tujuan khusus (special purpose). Untuk tujuan umum dapat digunakan untuk
berbagai tujuan dengan memperlakukan data sama menurut penggunaannya contoh
aplikasinya adalah DBASE, ORACLE, FOXBASE dan sebagainya. DBMS tujuan khusus
dirancang dan digunakan untuk keperluan tertentu, se bagai contoh pengelolaan data karyawan pada
perusahaan Asuransi.
NARASI
Struktur relasi tersebut dapat terjadi
beberapa masalah, misalnya jika guru Dadang mengganti nomor telepon maka tiga
record yang terdapat guru Dadang diatas harus diganti juga. Untuk itu lebih
baik jika struktur relasi diubah menjadi dua relasi seperti di bawah ini:
Dari relasi diatas akan pengubahan data
hanya dilakukan pada relasi kedua.
Metadata
Penjelasan struktur dari suatu tabel disebut
dengan metadata dan terkadang disebut dengan system tables.
Bentuk dari metada dapat digambarkan seperti dibawah ini yang terdiri dua
tabel. Tabel pertama berisi daftar tabel-tabel di dalam suatu database
sedangkan tabel yang kedua berisi daftar kolom-kolom pada suatu tabel.
Indeks
Tipe database ini digunakan untuk
meningkatkan kinerja dan akses suatu database. Terkadang tipe data ini disebut
dengan overhead data, terdiri dari prinsip-prinsip indeks serta beberapa
penggunaan struktur data link list. Di bawah ini contoh pengguanan dua
buah indeks dari tabel Mahasiswa:
Indek tidak hanya digunakan untuk
pengurutan, tetapi digunakan juga untuk mengakses cepat ke database terutama
pencarian data. Apabila suatu tabel contuhnya tabel Mahasiswa, mengalami
pengubahan data (penambahan/pengubahan/penghapusan) maka tabel indeks mengalami
pengubahan juga.
Application Metadata
Application metadata digunakan untuk
menyimpan struktur dan format dari user forms, report, queries
dan komponen-komponen aplikasi lainnya.
Konsep Dasar
Tabel
Tabel merupakan blok dasar yang paling umum
digunakan dalam sistem basis data, atau disebut juga dengan relasi. Komponen tabel
terdiri dari beberapa kolom yang ditandai dengan jenis atribut.
Perpotongan antara baris dan kolom disebut nilai atribut. Tujuan
penggunaan tabel adalah untuk menyederhanakan logika pandangan terhadap data.
Beberapa kententuan-ketentuan dalam penyusunan sebuah tabel adalah sebagai
berikut [Waliyanto2000]:
a.
Urutan baris diabaikan, sehingga pertukaran baris
tidak berpengaruh pada isi informasi tabel.
b.
Urutan kolom diabaikan serta identifikasi kolom
dibedakan dengan jenis atribut.
c.
Tiap perpotongan antara baris dan kolom berisi
atribut tunggal
d.
Tiap baris dalam tabel harud dibedakan, sehingga
tidak ada dua baris atau lebih dalam table mempunyai nilai atribut yang sama
secara keseluruhan.
Tabel yang memenuhi ketentuan ini disebut
dengan tabel normal, jika belum maka dilakukan proses normalisasi. Salah satu
keuntungan menggunakan basis data adalah konsistensi data selalu terjaga
denganmmenghindari adanya data rangkap (redudant data). Perbedaan antara
data rangkap dan data duplikat adalah duplikasi data terjadi bila satu atribut
mempunyai dua atau lebih nilai yang sama, sedangkan data rangkap adalah bila
satu atribut mempunyai dua atau lebih nilai yang sama, namun bilai salah satu
nilai dihapus, maka tidak ada informasi yang hilang, sehingga duplikasi data
ini tidak perlu ada. Untuk lebih jelasnya lihat dua tabel berikut:
BAB II
ERD (Entity Relationship Diagram)
2.1 Pengenalan ERD
ERD merupakan notasi grafis dalam pemodelan data
konseptual yang mendeskripsikan hubungan antara penyimpanan ERD digunakan untuk
memodelkan struktur data dan hubungan antar data. karena hal ini relatif
kompleks. Dengan ERD kita dapat menguji model dengan mengabaikan proses yang
dilakukan
2.2 Model Hubungan Antar
Entitas (Entity Relationship-Model)
Model Entity Relationship adalah suatu penyajian data
dengan menggunakan Entity dan Relationship. Model entity-relationship pertama
kali diperkenalkan oleh Peter Chen pada tahun 1976. Dalam pemodelan ini
dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
a. Memilih
entitas-entitas yang akan disusun dalam basis data dan menentukan hubungan
antar entitas yang telah dipilih.
b. Melengkapi
atribut-atribut yang sesuai pada entitas dan hubungan sehingga diperoleh bentuk
tabel normal penuh (ternormalisasi).
Elemen-elemen dalam model ER dapat digambarkan pada
gambar diagram di bawah ini:
2.2.1 Entitas
Definisi entitas adalah objek
yang dirasa penting di sistem tersebut, yg bisa berupa :
– Objek
Konkrit
Contoh : Orang, Buku
– Objek
Abstrak
Contoh : Jadwal, Pinjaman,
Tabungan
Bambang adalah salah satu contoh dari entitas. Sedangkan bambang,
susi, sumarno merupakan himpunan
entitas orang. Dapat kita katakan bahwa Himpunan Entitas (Entity Set): Sekelompok entitas yang
sejenis dan berada dalam lingkup yang sama. Kumpulan entitas orang dengan
karakteristik mempunyai nim, prodi, dsb bisa kita katakan merupakan himpunan
entitas mahasiwa. Entitas menunjuk
kepada individu suatu objek sedangkan himpunan entitas menunjuk pada rumpun (family) dari individu tersebut.
Himpunan Entitas Mahasiswa
Sebuah entitas / himpunan entitas dapat di gambarkan / di notasikan dengan sebuah
gambar persegi panjang. Berikut merupakan contoh entitas mahasiwa, jadwal
dan pinjaman.
Contoh himpunan entitas
2.2.2
Relationship
Ø Relationship adalah hubungan
yang terjadi antara satu atau lebih entity
Ø Relationship set adalah
kumpulan relationship yang sejenis
0 komentar:
Posting Komentar