Transaction
Processing Systems (TPS) Sistem informasi komputerisasi yang dikembangkan untuk
memproses data-data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti
daftar gaji dan inventarisasi. Transaction Processing System (TPS) adalah
sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses
data-data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji
dan inventarisasi. TPS menghapus rasa bosan saat melakukan
transaksi operasional sekaligus mengurangi waktu, meskipun orang masih harus
memasukkan data ke sistem komkputer secara manual.Transaction Processing System
merupakan sistem tanpa batas yang memungkinkan organisasi berinteraksi dengan
lilngkungan eksternal. Karena manajer melihat data-data yang dihasilkan oleh TPS
untuk memperbaharui informasi setiap menit mengenai apa yang terjadi di
perusahaan mereka. Dimana hal ini sangat peting bagi operasi bisnis dari hari
ke hari agar sistem-sistem ini dapat berfungsi dengan lancar dan tanpa
interupsi sama sekali.Transaction processing systems (TPS) berkembang dari
sistem informasi manual untuk sistem proses data dengan bantuan mesin menjadi
sistem proses data elektronik (electronic data processing systems). Transaction
processing systems mencatat dan memproses data hasil dari transaksi bisnis,
seperti penjualan, pembelian, dan perubahan persediaan/inventori. Transaction
processing systems menghasilkan berbagai informasi produk untuk penggunaan
internal maupun eksternal. Sebagai contoh, TPS membuat pernyataan konsumen, cek
gaji karyawan, kuitansi penjualan, order pembelian, formulir pajak, dan
rekening keuangan. TPS juga memperbaharui database yang digunakan perusahaan
untuk diproses lebih lanjut oleh SIM.
PENGERTIAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (DECISION
SUPPORT SYSTEM)
DSS merupakan
salah satu produk perangkat lunak yang dikembangkan secara khusus untuk
membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan (Indrajit 2001, p.179). Sesuai namanya, tujuan
digunakannya system ini adalah sebagai “second opinion” atau “information source”
yang dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan sebelum seorang manajer
memutuskan kebijakan tertentu. Pendekatan yang paling sering dilakukan dalam
proses perancangan sebuah DSS adalah dengan menggunakan teknik simulasi yang
interaktif, sehingga selain dapat menarik minat manajer untuk menggunakannya,
diharapkan system ini dapat merepresentasikan keadaaan dunia nyata atau bisnis
yang sebenarnya.
Hal yang
perlu ditekankan di sini adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan
tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tools) bagi mereka.
DSS sebenarnya merupakan implementasi teori-teori pengambilan keputusan yang
telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan management
science. Hanya bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk mencari penyelesaian
masalah yang dihadapi harus dilakukan perhitungan iterasi secara manual
(biasanya untuk mencari nilai minimum, maksimum, atau optimum), saat ini
komputer PC telah menawarkan kemampuannya untuk menyelesaikan persoalan yang sama
dalam waktu relatif singkat.
Dalam kedua
bidang ilmu di atas, dikenal istilah decision modeling, decision theory, dan
decision analysis yang pada hakekatnya adalah merepresentasikan permasalahan
dan manajemen yang dihadapi setiap hari ke dalam bentuk kuantitatif (misalnya
dalam bentuk model matematika). Contoh-contoh klasik dari persoalan dalam
bidang ini adalah linear programming, game’s theory, transportation problem,
inventory system, decision tree, dan lain sebagainya. Dari sekian banyak
problem klasik yang kerap dijumpai dalam aktivitas bisnis perusahaan
sehari-hari, sebagian dapat dengan mudah disimulasikan dan diselesaikan dengan
menggunakan formula atau rumus-rumus sederhana. Tetapi banyak pula masalahan
yang ada sangat rumit sehingga membutuhkan kecanggihan komputer.
Decision
Support System (DSS) merupakan progresi alamiah dari system pelaporan informasi dan
system pemrosesan transaksi. DSS bersifat interaktif, system informasi yang
berbasis komputer yang menggunakan model keputusan dan secara khusus
menggunakan database untuk membantu proses pengambilan keputusan bagi manajer
dan pengguna akhir Informasi dihasilkan dalam bentuk laporan periodik dan
khusus dan output dari model matematika dan sistem pakar.
Sprague dan
Carlson mendefinisikan DSS dengan cukup baik (Sprague et.al., 1993), yaitu :
sistem yang berbasis komputer yang dipergunakan untuk membantu para pengambil
keputusan dalam rangka memecahkan masalah-masalah rumit yang “mustahil”
dilakukan dengan kalkulasi manual dengan cara melalui simulasi yang interaktif
dimana data dan model analisis sebagai komponen utama.
PENGERTIAN EXECUTIVE INFORMATION SYSTEM (EIS)
Executive
Information System (EIS) adalah sistem computer-based yang membantu executive
dalam mengakses data dan informasi untuk mengetahui suatu permasalahan,
meneliti solusi yang akan diberikan, dan menunjukkan proses strategic planning.
DataYang Dibutuhkan Dalam EIS
DataYang Dibutuhkan Dalam EIS
- Data terintegrasi dari berbagai database, student, finance, personnel, dibutuhkan untuk menganalisa dari berbagai sudut pandang.
- Kadang-kadang, executive membutuhkan data dari database on-line (ex. Kurs mata uang).
- Data lengkap yang berisi rangkuman data secara keseluruhan.
- Data eksternal (informasi umum).
- Record data sebelumnya.
EIS Dalam
ESS (Executive Support System)
EIS adalah inti dari Executive Support System (ESS). ESS dapat dibagi menjadi 3 bagian utama, yaitu :
EIS adalah inti dari Executive Support System (ESS). ESS dapat dibagi menjadi 3 bagian utama, yaitu :
- Mental Modelling => Proses perancangan EIS, untuk mengidentifikasi faktor critical succes, data, informasi, dsb.
- EIS => Orang atau teknologi yang memberikan data kepada executive dan mengubahnya sebagai informasi.
- Office Automation Support => Semacam alat komunikasi executive dengan staff untuk berinteraksi dalam pengambilan keputusan
Management Information System disingkat dengan MIS. Dalam
bahasa Indonesia disebut dengan Sistem Informasi Manajemen. Didefenisikan
sebagai kumpulan dari manusia dan sumber-sumber daya di dalam suatu organisasi
yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menhasilkan
informasi yang berguna untuk semua tingkatan management di dalam kegiatan
perencanaan dan pengendalian. Atau, kumpulan dari sistem-sistem yang
menyediakan informasi untuk mendukung manajemen.
Istilah Management Information System (MIS) atau Sistem Informasi Manajemen (SIM) ini banyak digunakan pada tahun 1980an hingga 1990an, yang menunjukkan sistem-sistem informasi fungsional, yaitu sistem yang diterapkan di fungsi-fungsi organisasi. Sistem Informasi Manajemen ini terdiri dari sistem informasi akuntasi, sistem informasi keuangan dan sistem informasi pemasaran. MIS sudah diterapkan di Amerika Serikat sejak awal tahun 1970an yang digunakan untuk memberikan infromasi kepada manajer-manajer fungsional. Istilah ini sudah kurang tepat untuk saat ini, karena sistem informasi telah berkembang melebihi kemampuan sistem informasi fungsional.
Dan Management Information System ini biasanya digunakan untuk memperoleh informasi dari kalangan managerial end user.
Istilah Management Information System (MIS) atau Sistem Informasi Manajemen (SIM) ini banyak digunakan pada tahun 1980an hingga 1990an, yang menunjukkan sistem-sistem informasi fungsional, yaitu sistem yang diterapkan di fungsi-fungsi organisasi. Sistem Informasi Manajemen ini terdiri dari sistem informasi akuntasi, sistem informasi keuangan dan sistem informasi pemasaran. MIS sudah diterapkan di Amerika Serikat sejak awal tahun 1970an yang digunakan untuk memberikan infromasi kepada manajer-manajer fungsional. Istilah ini sudah kurang tepat untuk saat ini, karena sistem informasi telah berkembang melebihi kemampuan sistem informasi fungsional.
Dan Management Information System ini biasanya digunakan untuk memperoleh informasi dari kalangan managerial end user.
0 komentar:
Posting Komentar